Rangkaian Seri & Paralel

Malam sahabat PCB semuanya, pada kali ini saya ingin membahas apa itu rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel. Yap, 2 rangkaian ini sudah umum digunakan berbagai macam alat elektronik. Mulai dari TV, Radio, Speaker aktif, Kipas, Kulkas, Mesin cuci,dll. Hampir semua alat elektronik didalamnya terdapat rangkaian seri atau paralel... Maka dari itu sangat disayangkan kalau sahabat PCB belum paham mengenai rangkaian ini. Oke langsung saja kita menuju TKP ...

1. Rangkaian Seri



Rangkaian Seri adalah suatu rangkaian yang terdiri dari 2 komponen/beban atau lebih yang disusun secara sejajar. Tidak berarti harus 2 komponen/beban saja tapi bisa lebih dari itu, bisa terdiri dari 3 beban, 8 beban, 15 beban, intinya jika komponen/beban tersebut disusun secara sejajar artinya itu adalah rangkaian seri.
Oke ada yang bertanya " Lalu apa kegunaan dari rangkaian seri tersebut ? " ... mari saya jelaskan.

"Sebenarnya tidak ada kegunaan/fungsi mutlak untuk rangkaian seri cuman tergantung pada komponen apa yang anda rangkai seri." Untuk membuktikannya kita akan melakukan 2 percobaan yang sama persis yaitu : Rangkaian seri battery AA dan Rangkaian seri resistor.

A. Percobaan 1

kalau anda mempunyai baterry, maka dengan merangkainya secara seri, maka anda akan mendapatkan tegangan yang merupakan perjumlahan tegangan baterry-baterry yang anda rangkaian secara seri. Contohnya, kalau anda rangkaikan 3 buah baterry AA. Secara seri, maka anda akan mendapatkan tegangan 3 x 1.5 Volt = 4.5 Volt.


B. Percobaan 2


Kalau anda mempunyai resistor atau induktor, lalu anda seri-kan 3 resistor yang nilainya semua sama, misalnya 100Ω/1 Watt, maka nilainya menjadi 300Ω tapi dayanya tetap, yaitu 1 Watt.

" Mungkin anda sedikit bingung dari mana hasil-hasil tersebut, tenang hal itu akan saya jelaskan dalam topik berikutnya. Untuk sekarang yang terpenting sahabat PCB mengerti tentang konsep rangkaian seri ini. "



2. Rangkaian Paralel



Rangkaian Paralel adalah suatu rangkaian yang terdiri dari 2 komponen/beban atau lebih yang disusun secara berderet. Tidak berarti harus 2 komponen/beban saja tapi bisa lebih dari itu, bisa terdiri dari 3 beban, 8 beban, 15 beban, intinya jika komponen/beban tersebut disusun secara berderet artinya itu adalah rangkaian paralel.

Langsung saja kita akan membahas kegunaan/fungsi dari rangkaian paralel. Dan jawaban saya masih tetap sama, yaitu " Sebenarnya tidak ada kegunaan/fungsi mutlak untuk rangkaian paralel cuman tergantung pada komponen apa yang anda rangkai paralel ". Dan kita juga akan melakukan 2 percobaan yang sama yaitu membuat rangkaian paralel battry AA dan rangkaian paralel resistor.

A. Percobaan 1

Kalau anda mempunyai 1 batere dan bisa menghidupkan lampu LED 1 jam, maka kalau anda memparalelkan 3 batere, maka tegangannya akan tetap sama, yaitu 1.5 volt, namun saat diparalel, maka lampu LED tersebut, bisa hidup selama 3 jam.


B. Percobaan 2


Kalau anda mempunyai resistor atau induktor, lalu anda paralel-kan 3 resistor yang nilainya semua sama, misalnya 100Ω/1 Watt. Maka nilainya menjadi 1/3, yaitu 33,3Ω. Namun dayanya menjadi 3 Watt.

" Sekali lagi saya ingatkan untuk sekarang tidak perlu berpusing ria untuk mencari hasilnya itu dari mana.Untuk sekarang yang terpenting sahabat PCB mengerti tentang konsep rangkaian seri ini. "

Oke sampai disini dulu perjumpaan kita. insya allah di lain waktu kita berjumpa lagi, dan sebelumnya terima kasih sudah mampir di blog saya.

Note : jangan malu bertanya :)), silahkan bertanya di kolom comment.

Kapasitor


Selamat pagi sahabat PCB semuanya, n happy week end. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan satu komponen pasif yaitu Kapasitor, setelah semalam saya membahas tentang Resistor.

Kapasitor adalah salah satu komponen pasif yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, berbeda dengan Resistor yang berfungsi menghambat arus listrik,satuan untuk Kapasitor adalah Farad (F) sesuai dengan nama penemunya yaitu Michael Faraday.


Ada beberapa jenis Kapasitor diantaranya Kapasitor polar dan Kapasitor non-polar, tapi seiring perkembangan jaman ditemukan juga kapasitor variable. Sekarang saya akan menjelaskan mengenai Kapasitor polar dan non-polar.

1. Kapasitor polar

Kapasitor polar yang biasanya terbuat dari bahan metal-oksida adalah Kapasitor yang memiliki dua kutub yaitu + dan -, jadi pemasangan tidak boleh terbalik. Contoh Kapasitor polar adalah Kapasitor Elco,untuk bentuk fisik dan simbol perhatikan gambar berikut :


Nilai untuk kapasitor Elco adalah mikro Farad (uF), nah untuk membaca nilai kapasitas pada Kapasitor Elco sangatlah mudah. Karena di bodynya sudah ada nilai kapasitas serta tegangan kerja maksimal kapasitor tersebut. Contoh : 10uF/16V artinya kapasitor ini memiki kapasitas 10 mikro Farad (uF) dan tegangan kerja maksimal 16V. Jika kapasitor ini di beri tegangan melebihi tegangan kerja maksimal maka kasitor akan meledak, contoh kapasitor Elco 2200uF/16V diberi tegangan 24V maka kapasitor tersebut akan meledak.

2. Kapasitor non-polar

Kapasitor non-polar yang biasanya terbuat dari bahan-bahan film (Polyester, Polystyrene, Polyprophylene, Polycarbonate, Metalized paper, dll ) adalah Kapasitor yang tidak memiliki kutub + dan -. Contoh Kapasitor non-polar adalah Kapasitor Ceramic, Mylar, MKM, dan MKT. untuk bentuk dan simbol perhatikan gambar ini.
simbol kapasitor non-polar
bentuk kapasitor non-polar

Nah untuk mengetahui nilai kapasitas dari Kapasitor non-polar tidak semudah Kapasitor Elco, ada cara tersendiri untuk menghitungnya ... sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara  menghitung nilai Resistor. Oke langsung saja pada prakteknya, anggap kita mempunyai Kapasitor non-polar yang di bodynya terdapat angka 103J, pertanyaannya berapakah nilai kapasitas kapasitor ini ?
note :perlu diketahui digit ketiga pada kapasitor non-polar adalah faktor pengali

103J= 10x103
103J= 10 x 10.00
103J= 10.000 pF -> 10 nF -> 0,01 uF

Mungkin dari sahabat PCB ada yang bertanya kenapa hasilnya jadi pF ? ... Iya, sama seperti saya waktu dulu pertama kali belajar cara menghitung nilai pada kapasitor non-polar. Sebelumnya sudah pada tau belum urutan tangga dari besaran Farad ? kalo belum coba data di bawah ini.

1 Farad = 1.000mF (mega Farad)
1 mF = 1.000uF (mikro Farad)
1uF = 1.000nF (nano Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
1pF = 1pF (piko Farad)

jadi hasil dari penghitungan adalah pF (piko Farad) lalu jika sudah ditemuka hasilnya baru di konversi ke nF,uF,mF, dan Farad sesuka anda.

wahh ada yang bertanya lagi Kapasitor 103J, huruf "J" nya itu sendiri apa ? Good Question ... huruf "J" nya itu sendiri adalah toleransi dari Kapasitor tersebut, coba perhatikan tabel berikut :

nah 103J, coba kita lihat pada tabel diatas huruf "J" memiliki toleransi berapa? ... Yup, huruf "J" memiliki toleransi 5%. Coba kita ambil data keseluruhan yang berarti Kapasitor 103J memiliki nilai 10.000pF-5%.

Gimana sahabat PCB, semoga artikel tentang Kapasitor ini bisa membantu kalian semua. Dan saya ucapkan terima kasih sudah mau berkunjung ke blog saya.

note : jangan malu bertanya :)), silahkan bertanya di kolom comment.

Resistor

Malam sahabat PCB pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan salah satu komponen pasif yaitu resistor. Yap, mungkin untuk orang teknik elektro tentunya sudah bersahabat dengan komponen yang satu ini,tapi untuk orang awam atau yang belum paham apapun tentang elektronika pasti belum kenal sama resistor ini.

Resistor adalah sebuah komponen pasif yang terbuat dari bahan Film Karbon/Metal/Cermet. Yang berfungsi untuk menahan arus listrik pada suatu rangkaian,satuan untuk resistor adalah OHM ( lambang : Ω ).


Resistor selain komponen pasif ia juga komponen non-polaritas,artinya tidak memiliki kutup + dan - jadi bebas mau dipasang terbalik.

ada 2 jenis resistor yaitu, resistor tetap dan resistor variable/potensio meter. Jika resistor tetap gambarnya seperti yang ada di atas tapi kalau resistor variable berbeda bentuknya seperti yang ditunjukan di bawah ini.
Mungkin ada yang bertanya apa perbedaan antara resistor tetap dengan resistor variable ? Oke, dari bentuk fisiknya saja sudah berbedakan,dan satu lagi yang berbeda yaitu nilainya. Artinya resistor 10K Ω dengan potensiometer 10K Ω itu berbeda. Beda nya kenapa ? bedanya kalau resistor 10K Ω itu nilainya mutlak 10K Ω (10.000Ω) tapi kalau potensiometer 10K Ω nilainya bisa kita atur dari 0 Ω sampai 10K Ω.
Oke sudah pada tahukan perbedaan antara resistor tetap dengan resistor variable/potensiometer,sekarang saya ingin menjelaskan bagaimana caranya menghitung nilai resistasi/OHM dengan hanya melihat warna gelang pada bodynya saja.

Sebelum saya menjelaskan cara menghitung nilai resistasi/OHM dengan hanya melihat warna gelang pada bodynya saya ingin sahabat PCB melihat tabel berikut :

Untuk contoh pertama kita akan menghitung resistor yang memiliki 4 gelang ( Coklat-Hitam-Orange-Emas),nah bagaimana menghitung nya ? Oke,pertama kita lihat warna yang ada pada body resistor. Tentunya jika sudah mengetahui warna-warna yang ada pada body resistor selanjutnya kita hitung dengan cara melihat tabel di atas :

Coklat-Hitam-Orange-Emas = nilai-nilai-faktor pengali-toleransi

                                         = 1&0 (10) x 1000 - 5%
                                         = 10x1000-5%
                                         = 10.000Ω-5%
jadi nilai resistor yang memiliki warna coklat-hitam-orange-emas pada bodynya memiliki nilai 10.000Ω-5%


Bagaimana sudah mengertikan sekarang sahabat PCB semuanya :)), oke sampai disini dulu perjumpaan kita. insya allah di lain waktu kita berjumpa lagi, dan sebelumnya terima kasih sudah mampir di blog saya.



note : jangan malu bertanya :)), silahkan bertanya di kolom comment.